Kurup Arbangiyah

Permulaan tahun pada Kalender Jawa Islam (Sultan Agung) jatuh pada hari Rabo Wage. Kurup Arbangiyah berlangsung sejak tahun 1747 sampai tahun 1866 atau selama 120 tahun. Penggunaan kurub ini terjadi pada waktu Paku Buwono V menjadi raja Surakarta. Menurut Kurup Arbangiyah, grebeg Mulud bertepatan pada hari Akhad paing. Tahun panjang (Wuntu) tetap seperti pada Kurup Kamsiyah, dengan tujuan agar grebeg Mulud tahun Dal tetap jatuh pada hari Senen Pon. Atas penetapan Paku Buwono V dan Sultan Hamengkubuwono IV penanggalan tahun Dal dibuat secara khusus. Bulan Sapar seharusnya berusia 29 hari dijadikan 30 hari. Begitu pula bulan Mulud yang berusia 30 hari diubah menjadi 29 hari.